Setelah 2 Tahun

April 02, 2022

"Kita kemana? Mau kemana? Hendak mencari apa? Menumpuk untuk apa?"

Potongan lagu Kelana - Tulus di atas yang diputar berkali-kali saat solo driving dari Semarang ke Jogja sebulan lalu. Dua bulan ini, sering berkendara jauh biar penat yang reda dan lebih lapang dada. Pikuk banget rasanya harus dealing dengan hal-hal yang sulit, tapi ternyata tetap bisa dijalanin, kok. Satu-satu. Satu-satu dikerjain, satu-satu selesai. Pas dilihat lagi, lah bisa? Kadang ga sadar kalau penuh banget tuh harusnya istirahat, tapi istirahatnya tau waktu. Jadi, tau kapan harus bangun lagi.

Bukan cuma dealing dengan hal-hal yang sulit, tapi embracing that sometimes we are not ok too tuh juga berat. Ditanya kabar jawabannya selalu baik, padahal dibaca di manapun ga ada ketentuan itu. Diajak pergi jawabannya ayo, padahal perlu juga waktu untuk sendiri. Semakin lama, semakin tau kalau diri sendiri seharusnya jadi prioritas utama. Kalau ada apa-apa siapa yang bantu? Oh, tapi tetap harus tidak menormalisasi tindakan kita itu menyakiti yang lain.

"Kan emang gini, harusnya ngerti dong"

Siapa yang harusin? Padahal orang lain juga punya rasa, mungkin menarik diri juga jawaban. Beberapa hari lalu feels hard and hurt, senang rasanya bisa state ini dan numpahin rasanya di kamar. Ada yang pernah bilang, kalau kita mempertanyakan hal-hal yang mau dibaca di manapun ga ada, berarti kita mempertanyakan ketetapan Allah. Selama masih ada evolusi, seharusnya yang ditanyakan nyata solusi. Mungkin, semua orang sedang tumbuh. Satu per satu nilai bisa menguat, satu per satu angka bisa menua.

 
 
 

You Might Also Like

0 komentar