"10 tahun lagi kita masih kayak gini ga?"

Tergantung.

Kalau yang kamu maksud 10 tahun lagi, saya mengantar kamu ke bandara untuk kembali bekerja, maka penuh harap; tidak jawabannya. Kalau yang kamu maksud 10 tahun lagi, kita masih mesra, maka dengan yakin saya jawab iya.

Bandara Halim Perdana Kusuma, sekitar pukul 17.00 WIB.

Hampir 5 bulan, merasakan fase hidup yang baru; which is imagined yet unpictured.

A decision that will last forever and create a lot of new decisions, indeed.

Menutup rapat, selain pintu doa dan kesempatan berdua. Oh, tidak ada dua. Kita hanya menggenapkan. Menggenapkan dari nil menjadi akil, dari apa yang ganjil, dari sisi yang terlihat nihil, dari tingkah dan tanduk yang labil, dari gerak dan gerik yang batil. Dan tentu, kami berharap menggenapkan agar riil dan adil.

Tapi, diam di dalam sana ada serapah yang ternukil tanpa mustahil.

Bagaimana hari ini?

Di dalam sana, bahagia. Sungguh. Di sisi lainnya, kontemplasi magis terus berotasi; saling adu cepat dengan kupu-kupu yang ada.

Banyak selamat dan semoga yang diucap tidak terhingga dan terus menemani kami berkeluarga.

22 / 10 / 22