tentang mimpi

September 02, 2017

beberapa minggu lalu, kamar tidur saya dicat ulang. saya yang memaksakan diri tidur di dalamnya terpaksa keluar pukul dua belas, tidak sanggup menahan aroma cat dibantu hembusan pendingin ruangan yang justru membuat saya sesak. terseok menyalakan lampu ruangan lain dan menatanya kembali agar nyaman untuk saya inapi beberapa hari.

selama beberapa saat, saya masih menjawab pertanyaan dan obrolan ringan dengan kawan hingga pulas pada pukul tiga. malam itu, yang saya ingat adalah kebahagiaan. mimpi saya dipenuhi senyum oleh orang-orang yang sudah lama pergi bertamu ke surga.

saya bertemu dengan almarhum kakek saya. beliau ajak cucunya ini berkeliling dan menemukannya dengan neneknya. nenek kandung saya, pergi; jauh ketika ayah belum bertemu ibu. malam itu menjadi jumpa pertama saya dengan almarhum nenek kandung saya. sejujurnya, saya tidak pernah tahu bagaimana rupa beliau, bahkan dari foto sekalipun; tapi entah mengapa saya percaya itu.

duduk di meja makan yang sangat megah dalam rumah sangat mewah dan lansekap indah, saya malam itu. yang saya ingat, ada almarhum kakak saya, almarhum kakek saya dari ibu, almarhum pakde saya berkumpul dengan saya. mereka wujudkan apapun yang saya minta, mereka manjakan saya bak tamu paling istimewanya.

saya tidak akan lupa apa yang saya kunjungi malam itu. saya pergi dengan orang-orang yang sejatinya saya rindu. saya semacam dibekali mereka semangat, yang saya tahu; saya hanya ingin mengulur waktu.

You Might Also Like

0 komentar